TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan mulai membangun turap permanen di lokasi tanggul jebol di Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Firmansyah Saputra mengatakan turap permanen akan dibangun di belakang tanggul jebol di Kali Pulo.
Jarak antara tanggul jebol dengan turap permanen ini berkisar 50 sentimeter hingga satu meter. Menurut Firmansyah, pihaknya tak ingin mendirikan turap permanen di titik yang akan mempersempit Kali Pulo.
Baca: Wali Kota Jaksel: Naturalisasi Buat Cegah Tanggul Jebol Kali Pulo
"Otomatis dengan membangun di belakang tanggul pakai lahan yang dimiliki masyarakat," kata Firmansyah saat ditemui Tempo di kantornya, Selasa sore, 15 Januari 2019.
Menurut Firman, pengerjaan turap permanen sudah berlangsung sejak Senin, 14 Januari 2019. Di sisi tanggul jebol itu akan dibangun turap permanen dengan lebar 5,5 meter dan tinggi 2-2,5 meter. Pengerjaannya diperkirakan rampung dalam satu hingga dua pekan, bergantung pada cuaca.
Firmansyah menceritakan sempat ada penolakan dari warga setempat ihwal pembangunan turap. Menurut dia, warga khawatir air Kali Pulo bakal melimpas ke sisi seberang tanggul jebol. Pemerintah kota akhirnya mendapat izin setelah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan ketua RT setempat.
Baca: Kepala Dinas SDA Pastikan Tanggul Jebol Bukan Tanggul Baswedan
Pemerintah kota juga berencana mendirikan turap permanen di seberang tanggul jebol ini. "Tapi belum dapat izin," kata Firmansyah.
Peristiwa tanggul jebol sebelumnya terjadi di RT 03 RW 06, Kelurahan Jatipadang pada Ahad malam, 13 Januari 2019. Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan tanggul itu merupakan buatan warga.
Kejadian tanggul jebol ini membuat air dari Kali Pulo meluap dan menyebabkan dua RT terdampak banjir. Seorang warga RT 04 RW 06 kelurahan tersebut, Eva Hamidah, memaparkan air menggenang hampir di 30 rumah dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter.